Banyuwangi (Antara Jatim) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan Banyuwangi mengelar "gerebek" pasar di Pasar Srono
untuk mensosialisasikan program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan
Jaminan Kematian (JKM) kepada para pedagang di pasar setempat, Kamis.
"Kegiatan
itu merupakan strategi BPJS Kenagakerjaan untuk memberikan edukasi
tentang persoalan yang menyangkut ketenagakerjaan kepada para pekerja
sektor informal," kata Kepala Bidang Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan
Banyuwangi Erwin Setiawan di Banyuwangi.
BPJS
Ketenagakerjaan memberikan perlindungan kepada seluruh pekerja di
Indonesia, termasuk pekerja informal atau bukan penerima upah di
antaranya nelayan, tukang ojek, pedagang pasar, tukang becak, petani,
penjahit, dan tukang parkir.
"Kami menggelar
sosialisasi kepada para pekerja sektor informal khususnya para pedagang
di Pasar Srono Banyuwangi tentang manfaat dan cara pendaftaran untuk
menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan," tuturnya.
Ia
menjelaskan manfaat yang akan didapat pekerja di sektor informal juga
tidak jauh berbeda dengan manfaat yang diberikan kepada pekerja formal
atau penerima upah seperti manfaat Jaminan Kecelakan Kerja (JKK).
"Jika
peserta BPJS yang merupakan pekerja sektor informal tersebut meninggal
dunia atau cacat tetap karena kecelakaan kerja, maka akan memperoleh
santunan sebesar Rp55.800.000 ditambah beasiswa pendidikan anak sebesar
Rp12 juta," katanya.
Sedangkan pekerja sektor
informal yang meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja, maka ahli
warisnya akan mendapatkan manfaat program Jaminan Kematian (JKM) sebesar
Rp24 juta.
Menurut dia, peserta dapat
mendaftarkan diri dengan menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada
KTP elektronik serta nomor telepon seluler dengan membayar iuran
sebesar Rp10.000 untuk program JKK dan Rp6.800 untuk program JKM,
sehingga total iuran per bulan hanya Rp16.800 per orang.
"Untuk
mempermudah akses pelayanan kepada para pekerja informal, BPJS
Ketenagakerjaan telah bekerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI),
sehingga untuk pendaftaran dan pembayaran iuran dapat langsung dilayani
di BRI terdekat," ujarnya.
Dengan sosialisasi
gerebek pasar tentang program BPJS tersebut, lanjut dia, seluruh
masyarakat pekerja khususnya pekerja di sektor informal akan semakin
tahu tentang manfaat dari program BPJS Ketenagakerjaan, sehingga akan
lebih banyak lagi pekerja sektor informal yang dapat terlindungi program
jaminan sosial tersebut.
"Kami berharap para
pedagang di Pasar Srono Banyuwangi dapat menjadi peserta atau
keanggotaan BPJS Ketenagakerjaan Banyuwangi, agar terlindungi selama
menjalankan aktivitasnya sebagai pedagang," katanya menambahkan.
Data
di BPJS Ketenagakerjaan Banyuwangi tercatat jumlah peserta dari sektor
informal sebanyak 1.192 orang dan diharapkan dengan gencarnya
sosialisasi tersebut dapat meningkatkan jumlah peserta dari pekerja
bukan penerima upah.(*)
Editor: Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 Komentar untuk "BPJS Ketenagakerjaan Banyuwangi Gerebek Pasar Sosialisasikan JKK-JKM"