Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kanwil DKI Jakarta terus membenahi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), dan menata ulang sistem pelayanan di 17 (tujuh belas) kantor cabang untuk meningkatan pelayanan terhadap peserta personal.
“Pembenahan dilakukan melalui program CRM (Customer Relation Management) untuk segmentasi peserta perusahaan dan Service Blue Print,†kata Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta Hardi Yuliwan saat bersilaturachmi dan berdiskusi dengan pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jakarta Timur, kemarin.
Hardi berharap program didukung kalangan pengusaha dengan mendaftarkan tenaga kerjanya sebagai peserta program BPJS Ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Harapan ini disampaikan karena sampai saat ini masih ada perusahaan yang mendaftar dibawah upah minimum provinsi sehingga merugikan hak-hak tenaga kerja.
“Dengan sosialisasi yang terus kami lakukan disetiap wilayah, diharapkan dapat menyadarkan pengusaha tentang pentingnya perlindungan jaminan sosial kepada pekerjanya,†kata Hardi. Di Kanwil DKI Jakarta, saat ini terdapat 41.464 peserta perusahaan dengan jumlah peserta tenaga kerja sebanyak 3.430.402 orang.
Sepanjang tahun 2013 BPJS Ketenagakerjaan Kanwil DKI Jakarta telah membayarkan jaminan sebesar Rp3,3 triliun untuk seluruh program dimana jumlah yang terbesar dibayarkan melalui program Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar Rp3,1 triliun untuk 173.183 orang peserta yang mengambil Jaminan Hari Tua dengan 722 pengajuan/hari.
Sementara Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar Rp103,4 miliar untuk 7.063 kasus kecelakaan kerja atau setiap hari ada 30 kasus, Jaminan Kematian sebesar Rp71,9 miliar untuk 3.377 kasus atau sekitar 14 kasus/hari serta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) sebesar Rp175,8 miliar untuk 1,8 juta kasus atau sebanyak 7.887 kasus/hari.
Ketua DPK Apindo Jakarta Timur Bambang Adam menyatakan pengusaha akan terus mendukung program-program yang dilaksanakan BPJS Ketenagakerjaan Kanwil DKI Jakarta. “Sampai saat ini BPJS Ketenagakerjaan yang dulu bernama Jamsostek sudah memberikan pelayanan terbaik pada peserta dan belum ada yang mengecewakan. Mudah-mudahan pelayanan semakin membaik kedepannya,†kata Bambang Adam.
0 Komentar untuk "BPJS Ketenagakerjaan DKI Bayar Klaim Rp3,3 Triliun"