SURABAYA, BIDIK.CO.ID
– Langkah Pemprov Jatim memberikan contoh pada perusahaan swasta,
tentang kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Ketenagakerjaan bakal terwujud tahun depan.
“Sekarang kami sedang menghitung Outsourcing berapa jumlah yang sudah
terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dan berapa yang belum, mudah-mudahan
tahun depan seluruhnya sudah terdaftar,” kata Wakil Gubernur Jatim,
Saifullah Yusuf usai menerima kunjungan Direktur Utama BPJS
Ketenagakerjaan Agus Susanto yang didampingi kakanwil BPJS
Ketenagakerjaan Jatim Abdul Cholik di Rumah Dinas Wagub Jl Imam Bonjol,
Surabaya, Jumat (22/7/2016).
Dikatakannya, langkah ini diambil Pemprov sebagai contoh pada pihak
swasta, agar mau mendaftarkan karyawannya ke BPJS
Ketenagakerjaan.”Jumlah Outsourcing Pemprov lebih lebih dari 6000 orang,
kami sekarang masih menghitungnya ini langkah kami untuk memberikan
contoh pada pihak swasta,” kata Gus Ipul
Ditambahkan Gus Ipul, Pemprov sangat mendukung gagasan BPJS
Ketenagakerjaan yang ingin mencari sejumlah orang tua asuh atau donatur
bagi para pekerja dari jenis usaha kecil yang belum terdaftar seperti
pedagang kaki lima, karyawan warung, dan resto. “Sektor menengah ke
bawah dan usaha kecil banyak yang belum ikut padahal sektor ini termasuk
yang menggerakkan perekonomian daerah,” ujarnya.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan, yakni memanfaatkan sumbangan
dari swasta, perorangan, kelompok masyarakat, dan pemerintah daerah.
“Saya rasa ide ini bisa dilakukan karena pertangung jawabannya jelas,”
ungkap Gus Ipul.
Sampai saat ini menurutnya, banyak perusahaan yang belum menganggap
karyawan itu aset, sehingga tidak mengikutsertakan ke BPJS
Ketenagakerjaan. “Padahal dengan mengikutsertakan, perusahaan bisa
tenang begitu juga karyawannya. Tahun ini kami targetkan 50 persen
perusahaan sudah terdaftar di BPJS Ketenagajerjaan,” tuturnya
Lebih lanjut Gus Ipul menuturkan, pemilik perusahaan baru sadar BPJS
Ketenagakerjaan penting kalau ada karyawannya sakit. “Harusnya ikutkan
saja, Kalau tidak sakit alhamdulillah, kalau pun sakit sudah tidak
pusing biayanya,” tegasnya.
Sementara perusahaan yang telah terdaftar, yakni perusahaan asing,
perusahaan besar, BUMN, dan menengah. “Kita akan membantu
mensosialisasikannya ke daerah yang banyak pekerjannya, seperti
Surabaya, Malang, Madiun, Lumajang dan Jember yang merupakan katung
tenaga kerja Jatim,” imbuhnya.
Menurutnya, yang menjadi perkerjaan rumah BPJS Ketenagakerjaan adalah
megubah pola berfikir masyarakat yang menganggap ikut program BPJS
Ketenagakerjaan perlu jika sakit. Dan setelah sembuh atau sehat
menganggap tidak penting lagi.”Padahal dana iuran mereka itu ada hak
orang lain yang membutuhkan, saya harap masyarakat lebih bijak,”
harapnya.
Sementara Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan,
kepesertaan pekerja di Indonesia yang tidak mampu ikut BPJS
Ketenagakerjaan sampai saat ini masih dalam tahap pembahasan. Mereka
terdiri dari pengurus pemakaman, pengurus air di pedesaan. “Kalau di
Jogjakarta seperti abdi dalem keraton dan petani garam di Madura,”
katanya. (Haria/jnr)
0 Komentar untuk "Gus Ipul : 2017, Outsourcing Pemprov Jatim Didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan"